Selasa, 29 Desember 2015

BIOGRAFI ADAM SMITH

Image result for ADAM SMITH

Dikenal sebagai Tokoh Ekonomi Dunia dan juga disebut sebagai 'Bapak Ilmu Ekonomi' dan jugapencetus ekonomi kapitalis. Nama lengkapnya adalah John Adam Smith dilahirkan di Kirkcaldy, Skotlandia tanggal 5 Juni 1723 dan wafat di Edinburgh, Skotlandia tanggal 17 Juli 1790 diumurnya yang ke 67 tahun, Dia adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana.

PENULISAN SALAH NALAR

SALAH NALAR

 Image result for logo gunadarma university

Disusun Oleh :
Puti Melati Khalishah
(26213975)
Nama Dosen :
Drs. Budi Santoso, SS. MM





UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
            Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Bekasi, November 2015


Penyusun









DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar..............................................................................................     i
Daftar isi........................................................................................................    ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang Masalah....................................................................    1
1.2.      Rumusan dan Batasan Masalah........................................................     1
1.3.      Tujuan Penelitian...............................................................................    1
1.4.      Manfaat Penelitian.............................................................................    1
1.5.      Metode Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
2.1.      Macam-macam Salah .........................................................................   2
2.2.      Faktor Penyebab Salah Nalar.............................................................    5
2.3.      Cara Menagatasi dan Menghidari Salah Nalar.......................................5  
BAB III PENUTUP
3.1.      Kesimpulan.........................................................................................    5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................   iii








BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia  untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada  sehingga  sampai  pada  suatu simpulan, juga bisa merupakan Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat.
Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru menafsirkan atau menarik kesimpulan, kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional, kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, kecerobohan, atau ketidaktahuan.

1.2. Rumusan Masalah
Sesuai identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam studi adalah :
1.      Apa saja macam-macam salah nalar?
2.      Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya salah nalar?
3.      Bagaimana cara mengatasi atau menghindari salah nalar ?

1.3. Tujuan Penelitian
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui lebih luas tentang salah nalr khususnya macam-macam salah nalr, mengetahui faktor-faktor salah nalar dan bagaimana cara mengatasinya. Selain itu makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

1.4. Manfaat Penelitian
1.      Bagi Penulis
Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas lagi tentang penalaran induktif.
2.      Bagi Pembaca
Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan agar berguna bagi mereka yang memerlukannya terutama mahasiswa/i.

1.5. Metode Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah data sekunder yang diambil dari beberapa website yang mendukung penelitian ini.



BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Macam-macam Salah Nalar
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi perlu untuk kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara cermat sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan. Ada beberapa macam salah nalar, yaitu sebagai berikut :

1.      Generalisasi yang terlalu luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi tersebut sehingga kesimpulan yang diambil menjadi salah. Selain itu, salah nalar jenis ini terjadi dikarenakan kurangnya data yang dijadikan dasar generalisasi, sikap “menggampangkan”, malas untuk mengumpulkan dan menguji data secara memadai, atau ingin segera meyakinkan orang lain dengan bahan yang terbatas.
Premis adalah kalimat atau proposisi yang dijadikan dasar penarikan simpulan di dalam logika. Sementara itu yang dimaksud dengan generalisasi adalah perihal membuat suatu gagasan lebih sederhana dari pada yang sebenarnya. Contoh Generalisasi yang terlalu luas sebagai berikut:
a)      Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
b)      Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
Ada dua bentuk kesalahan generalisasi yang biasa muncul. Dua bentuk kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Generalisasi Sepintas
Kesalahan ini terjadi dikarenakan penulis membuat generalisasi berdasarkan data atau evidensi yang sangat sedikit.
Contoh: Semua anak yang jenius akan sukses dalam belajar.
Pernyataan tersebut tidaklah benar karena kejeniusan atau tingkat intelegensi yang tinggi bukan satu-satunya faktor penentu kesuksesan belajar anak. Masih banyak faktor penentu lain yang terlibat seperti: motivasi belajar, sarana prasarana belajar, keadaan lingkungan belajar, dan sebagainya.
b.      Generalisasi Apriori
Salah nalar ini terjadi ketika seorang penulis melakukan generalisasi atas gejala atau peristiwa yang belum diuji kebenaran atau kesalahannya. Kesalahan corak penalaran ini sering ditimbulkan oleh prasangka. Karena suatu anggota dari suatu kelompok, keluarga, ras atau suku, agama, negara, organisasi, dan pekerjaan atau profesi, melakukan satu atau beberapa kesalahan, maka semua anggota kelompok itu disimpulkan sama.
Contoh: semua pejabat pemerintah melakukan tindakan korupsi.

2.      Kerancuan Analogi
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain. Analogi adalah persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yg berlainan, kiasan.
Contoh dari kerancuan analogi adalah sebagai berikut:
·         Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
·         Pada hari senin Patriana kuliah mengendarai sepeda motor. Pada hari selasa Patriana kuliah juga mengendarai sepeda motor. Pada hari rabu patriana kuliah pasti mengendarai sepeda motor.
·         Rektor harus memimpin universitas seperti jenderal memimpin devisi.

3.      Kekeliruan Kausalitas (Sebab-Akibat)
Kekeliruan kausalitas terjadi karena kekeliruan menentukan dengan tepat sebab dari suatu peristiwa atau hasil (akibat) dari suatu peristiwa atau kejadian. Contoh dari kekeliruan kausalitas (sebab-akibat) adalah sebagai berikut:
·         Saya tidak bisa berenang karena tidak ada satupun keluarga saya yang dapat berenang.
·         Saya tidak dapat mengerjakan ujian karena lupa tidak sarapan.

4.      Kesalahan Revisi
Kesalahan ini akan terjadi jika antar premis tidak punya hubungan logika dengan kesimpulan. Misalnya, bukti peristiwa atau alasan yang diajukan tidak berhubungan atau tidak menunjang konklusi. Jadi, perlu berhati-hati, ketika sebuah argumen bergantung pada premis yang tidak relevan dengan konklusi, maka tidak mungkin dibangun kebenarannya. Terdapat beberapa jenis kesesatan relevansi yang umum dikenal, berikut penjelasannya:
1)      Argumentum ad hominem: 
Terjadi jika kita berusaha agar orang lain menerima atau menolak suatu usulan, tidak berdasarkan alasan penalaran, akan tetapi karena alasan yang berhubungan dengan kepentingan si pembuat usul.
2)      Argumentum ad verecundiam:
Terjadi karena orang yang mengemukakannya adalah orang yang berwibawa dan dapat dipercaya, jadi bukan terjadi karena penalaran logis.
3)       Argumentum ad baculum (menampilkan kekuasaan): 
Terjadi apabila orang menolak atau menerima suatu argumen bukan atas dasar penalaran logis, melainkan karena ancaman atau terror (bisa juga karena faktor kekuatan/kekuasaan).
4)      Argumentum ad populum (menampilkan emosi): 
artinya ialah ditujukan untuk massa/rakyat. Pembuktian secara logis tidak diperlukan, dan mengutamakan prinsip menggugah perasaan massa sehingga emosinya terbakar dan akhirnya akan menerima sesuatu konklusi tertentu. Contoh sederhananya seperti demonstrasi dan propaganda.
5)      Argumentum ad misericordian (menampilkan rasa kasihan): 
disebabkan karena adanya rasa belas kasihan. Maksudnya, penalaran ini ditunjukkan untuk menimbulkan belas kasihan sehingga pernyataan dapat diterima, dan biasanya berhubungan dengan usaha agar suatu perbuatan dimaafkan.
6)      Post hoc propter hoc: 
terjadi karena orang menganggap sesuatu sebagai sebab, padahal bukan. Pada suatu urutan peristiwa, orang menunjukkan apa yang terjadi lebih dahulu adalah penyebab peristiwa yang terjadi sesudahnya, padahal bukan.
7)      Petitio principii: 
berarti mengajukan pertanyaan dengan mengamsusikan kebenaran dari apa yang berusaha untuk dibuktikan, dalam upaya untuk membuktikannya. Dikenal dengan pernyataan berupa pengulangan prinsip dengan prinsip.
8)      Argumentum ad ignorantiam (argumen dari keridaktahuan): 
kesalahan terjadi ketika berargumen bahwa proposisi adalah benar hanya atas dasar bahwa belum terbukti salah, atau bahwa itu adalah salah karena belum terbukti benar
9)      Ignorantia elenchi: 
terjadi karena tidak adanya hubungan logis antara premis dan konklusi.

5.      Penyandaran Terhadap Prestise Seseorang
Salah nalar disini terjadi karena penulis menyandarkan pada pendapat seseorang yang hanya karena orang tersebut terkenal atau sebagai tokoh masyarakat namun bukan ahlinya. Agar tidak terjadi salah nalar karena faktor penyebab ini, maka perlu di patuhi rambu-rambu sebagai berikut:
·         Orang itu diakui keahliannya oleh orang lain.
·         Pernyataan yang dibuat berkenaan dengan keahliannya, dan relevan dengan persoalan yang dibahas.
·         Hasil pemikirannya dapat diuji kebenarannya.
Hal tersebut mengindikasikan kita sebagai penulis tidak boleh asal mengutip semata-mata karena orang tersebut merupakan orang terpandang, terkenal atau kaya raya dan baik status sosial ekonominya.

2.2. Faktor Penyebab Terjadinya Salah Nalar
Terjadinya salah nalar, disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Analogi yang salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh:
Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik
2.      Argumentasi bidik orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh:
 Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.

2.3. Cara Mengatasi dan Menghindari Salah Nalar
Ada beberapa cara untuk mengatasi dan menghindari salah nalar. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Memilih kata dengan baik;
b.      Harus mengetahui teori dasar dalam berpikir.
c.       Sering membaca buku agar memiliki wawasan yang luas;
d.      Memikirkan perkataan atau kalimat sebelum diucapkan;
e.       Menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar;
f.       Jangan menyimpulkan premis dengan cepat;
g.      Dapat berkomunikasi dengan baik;
h.      Tidak cepat menafsirkan atau menarik kesimpulan sebelum dikaji terlebih dahulu kebenarannya; dan lain-lain.








BAB III

KESIMPULAN

1.1. Kesimpulan

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi perlu untuk kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara cermat sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan.


DAFTAR PUSTAKA