RUMAH
DI TEPI KANAL (BY PRICKING OF MY THUMBS, 1968)
By
Agatha Christie

Dramatis.
Buku ini terbit pada tahun 1968. Artinya buku ini ditulis oleh seorang Agatha
yang telah menemukan kematangannya dalam menulis. Runtut, tidak tergesa gesa,
namun dramatis di akhir cerita. Boleh dibilang bukan yang terbaik yang pernah
ditulis Agatha Chistie. Tapi kabut yang dibikin di buku ini begitu tebalnya,
sehingga anda agak sukar mengira ngira ke mana akhir dari cerita ini.
De
Ja Vu, semacam perasaan masa lalu yang tumbuh dalam jiwa masa kini. Biasanya
dipicu oleh sebuah kejadian atau benda. Itu juga yang dialami Mrs. Beresford
alias Tuppence saat memandangi sebuah lukisan di Sunny Ridge, Rumah Jompo
tempat bibinya tinggal. Perasaan De Ja Vu yang terlalu membekas menyebabkan
Tuppence bertekad menemukan rumah di tepi kanal, rumah yang ada dalam lukisan
tersebut.

Ups,
sebenarnya ada hal lain yang menjadikan lukisan itu menarik. Pemilik lukisan,
Mrs. Lancaster, orang tua jompo yang juga tinggal di Sunny Ridge tiba tiba
dijemput secara misterius. Alamatnya pindahnya tidak pernah ditemukan. Pada
saat hampir bersamaan, jompo lainnya ditemukan tewas over dosis morfin. Sudah
cukup alasan bagi Tuppence untuk beraksi, sementara sang suami lebih memilih
mengikuti pertemuan komunitas intellijen di London.
Singkat
cerita Tuppence berhasil menemukan rumah yang dijadikan obyek lukisan. Namun
penelusuran hal ihwal rumah tersebut membuat tak senang seseorang, dan
menghentikan wanita paruh baya tersebut dengan memukul kepalanya hingga
pingsan.
Mr.
Baresford yang baru pulang dari London panik mendapati istrinya tidak pulang ke
rumah tanpa kabar. Namun sebuah berita di surat kabar membawanya ke rumah Sakit
Market Basing tempat Tuppence dirawat. Untung tidak terlalu fatal. Penyelidikan
dilanjutkan.
Rupaya
Desa Sutton Chancellor dimana rumah dalam lukisan itu berada menyimpan banyak
kisah. Tentang sebuah keluarga Aristokrat kaya raya yang salah satu anggotanya
mengikuti sekte agama tertentu. Tentang mafia perampokan batu permata yang
memanfaatkan damainya kehidupan desa tersebut sebagai tempat menyimpan barang
curian. Tentang seorang wanita sakit jiwa yang membunuhi anak anak. Tentang
kesetiaan seorang sekretaris menutupi semuanya.
Bila
kasusnya dinyatakan telah terbongkar, Tuppence lagi lagi salah sangka. Bahaya
belum beranjak jauh darinya. Seorang maniak berhasil menyekapnya dalam kamar
rahasia. Membujuknya untuk meminum racun, atau mati dengan sebilah belati...
Siapa
maniak itu?...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar