I.
BENTUK-BENTUK
PERUSAHAAN
1. Perusahaan
Perseorangan
2. Perusahaan
yang tidak Berbadam Hukum :
a) Persekutuan
Perdata
b) Firma
c) CV
3. Perusahaan
yang Berbadan Hukum :
a) Perseroan
Terbatas (PT)
b) Koperasi
c) Perusahaan
Umum
d) Perusahaan
Perseroan (Persero)
II.
Perusahaan
Bukan Badan Hukum
·
Perusahaan swasta yang didirikan dan
dimiliki oleh beberapa orang pengusaha secara kerja sama
·
Dapat menjalankan usaha di bidang
perekonomian (perindutrian, perdagangan, dan perjasaan)
III.
Perusahaan
Badan Hukum
·
Memiliki kekayaan tersendiri (terpisah)
·
Ada tujuan tertentu
·
Memiliki interest
·
Anggaran dasar yang disahkan oleh
pemerintah
·
Adanya organisasi yang teratur
IV.
Pengaturan
Bentuk Hukum Perusahaan
·
Bentuk hukum perusahaan yang sudah
diatur dalam perundang-undangan adalah :
a. Persekutuan
perdata
KUHPerdata

b. Firma
dan CV
KUHD

c. Perseroan
Terbatas
UU No. 40 Tahun 2007

d. Koperasi
UU No. 25 Tahun 1992

e. BUMN
UU No. 19 Tahun 2003

f. Bentuk
hukum perusahaan perseorangan belum diatur dalam UU, tetapi eksistensinya
diakui pemerintah dalam praktik perushaan
V.
Perusahaan
Perseorangan
Perusahaan perseorangan
merupakan bentuk badan usaha yang hanya dimiliki oleh satu orang dan menanggung
seluruh resiko secara pribadi. Manajemen perusahaan dikelola oleh pemilik,
bahkan terkadang jabatan-jabatan tertentu seperti: direktur, manajer, atau
bahkan sekaligus pelaksana harian di perusahaan tersebut dilakukan oleh
pemilik.
Perusahaan perseorangan
memiliki struktur yang sederhana dengan kepemilikan tunggal serta memiliki
tanggung jawab tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan. Artinya,
apabila harta kekayaan perusahaan tidak mencukupi untuk membayar kewajibannya
maka akan digunakan harta milik pribadi guna melunasi utang-utang perusahaan.
Adapun keuntungan yang diperoleh jika memilih
perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut:
1. Pendirian
perusahaan perseorangan sangat mudah dan tidak berbelit-belit;
2. Perusahaan
perseorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil atau mereka yang memiliki
modal dan bidang usaha yang terbatas;
3. Tidak
terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik tidak perlu
mengeluarkan biaya yang berlebihan;
4. Memilki
keleluasaan dalam hal mengambil keputusan, baik menentukan arah perusahaan atau
hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan;
5. Dalam
hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur
perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya;
6. Dalam
hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak badan, namun semua pendapatan
tetap harus bayar pajak perorangan; dan semua keuntungan menjadi milik pemilik
dan dapat digunakan secara bebas oleh pemilik.
Sementara itu, keterbatasan atau kerugian perusahaan
perorangan antara lain dalam hal:
1. Permodalan
– Lebih sulit memperoleh modal, yang artinya jika perusahaan perorangan ingin
mendapatkan tambahan modal atau investasi dari perbankan relatif sulit,
terutama untuk jumlah yang besar.
2. Ikut
tender – Perusahaan perorangan relatif sulit mengikuti tender, karena kesulitan
untuk memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen dan jumlah dana yang tersedia.
3. Tanggung
jawab – Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang
perusahaan secara penuh.
4. Kelangsungan
hidup – Biasanya kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif lebih singkat.
Hal ini disebabkan sulitnya mencari pengganti
pemilik perusahaan apabila pemilik meninggal dunia, sehingga terjadi
kevakuman yang menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan berakhir.
5. Sulit
berkembang – Perusahaan akan sulit berkembang jika menggunakan badan usaha
perseorangan. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam mengelola usaha yang hanya
berada dalam satu tangan. Sehingga jika ingin memperbesar perusahaan harus
mengubah badan usahanya terlebih dahulu.
6. Administrasi
yang tidak terkelola secara baik
VI.
Perusahaan
Persekutuan
Perusahaan persekutuan
adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang secara
bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan usaha. Untuk mendirikan badan
usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang
terkait.
Kelebihan
:
1. Modal
dan kerugian ditanggung bersama
2. Tercipta
spesialisasi
Kekurangan
:
1. Tanggung
jawab terbatas
2. Laba
dibagi sesuai dengan jumlah pemilik
3. Pengendalian
perusahaan juga terbagi di antara pemilik
Bentuk-bentuk
perusahaan persekutuan :
1. Perusahaan
Persekutuan Bukan Berbadan Hukum, yaitu Firma dan CV
2. Perusahaan
Persekutuan Berbadan Hukum, yaitu Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Yayasan
dan BUMN
Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan usaha yang terdiri
dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi
rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
Firma bukalah badan hukum sehingga akta pendiriannya
tidak memerlukan pengesahan dari Departemen Kehakiman RI. Pendirian, pengaturan
dan pembubaran Firma diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).
Persekutuan
Komanditer / CV
Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire
Vennotschaap adalah suatu bentuk badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan
yang berbeda-beda di antara anggotanya.
Perseroan Terbatas / PT
Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat
adalah organisasi usaha yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh
minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan
tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam
PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang
lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan.